Website Resmi MTs Muhammadiyah Sungai Batang
Headlines News :
Selamat Datang di MTs Muhammadiyah Sungai Batang | Jl Lingkar Maninjau Km 5.5 Muaro Pauah Sungai Batang 26472 | Kritik, Saran dan Masukan Silahkan Dikirimkan ke email : info@mtsm-sungaibatang.com

Latest Post

Profil Sekolah MTsM Sungai Batang TP. 2015-2016

Written By Unknown on Senin, 10 September 2012 | 13.44

Perserikatan Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH.Ahmad Dahlan, dan pada tahun 1924 Muhammadiyah didirikan oleh Buya AR.ST.Mansur di Sungai Batang untuk menumbuhkan generasi Islam yang beriman, maka tahun 1925 didirikan sebuah  Madrasah yang kemudian menjadi Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) pertama di Indonesia. Setelah itu untuk menampung lulusan MTsM Sungai Batang, didirikan pula Madrasah Qulliyatul Mubalighin di Padang Panjang. Anak-anak yang berhasil di Qulliyatul Mubalighin menjadi Mubaligh-Mubaligh Muhammadiyah dan dikirim keseluruh Indonesia , sehingga Muhammadiyah dengan syiar Islam dan organisasinya menyebar keseluruh Nusantara. Ditilik dari latar belakang tersebut daiatas, menyatakan bahwa MTsM Sungai Batang merupakan Pioneer  dari gerakan dakwah amal ma’ruf nahi mungkar perserikatan Muhammadiyah.
Pendiri sekolah ini aadalah Cabang Muhammadiyah Sungai Batang yang didalamnya terdiri dari Dr.Abdul Karim Amrullah (Ayahanda Buya Hamka), H.Yusuf Amrullah, Buya AR.St.mansur, dan lain-lain. Betapa besar nilai sejarah pendidikan didalam perserikatan Muhammadiyah yang tersebar di mana-mana, dan semuanya itu dimulai dari langkah awal MTsM Suangai Batang yang pada saat ini sedang menyempurnakan sarana dan prasarana pendidikan.
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sungai Batang sebagai satu-satunya lembaga pendidikan di Nagari Sungai Batang . Madrasah ini merupakan basis pengkaderan ulama di Sungai Batang yang melahirkan ulama-ulama dan ahli pendidikan yang harus kita pertahankan dan tingkatkan secara bersama bergandengan tangan. Jika tidak tentu madrasah ini akan mengalami kemunduran yang akhirnya akan mati dan tinggal nama saja.
Pada tahun 2010, berkat kerja sama antara guru-guru, komite dan ikatan pedagang serta bantuan dari para dermawan, MTsM Sungai Batang telah berhasil mersaih Akreditasi A Secara formal MTsM sudah berhak melaksanakan Ujian Nasional (UN) sendiri.

PROFIL MADRASAH

1.       Nama Madrasah                   : MTsS Muhammadiyah Sungai Batang
2.       No. Statistik                        : 121213060046
3.       Akreditasi                            : A
4.        Alamat Lengkap                  : Muara Pauh
                                             Kelurahan Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya
                                             Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat
                                             No. Telp. (0752) 61511
5.       NPWP                                 : 00.494.611.7-202 000
6.       Nama Kepala                       : Ramadhani, S.Pd.I
7.       No. Telp./ HP                      : 085263186799
8.       Nama Yayasan                    : Muhammadiyah
9.       Alamat Yayasan                   : Sungai Batang
No. Telp. Yayasan               : No. Telp. (0752) 61511
10.   No. Akte Pendirian Yayasan : 1969/II-054/SB-70/1978
11.   Kepemilikan tanah                : Milik Yayasan Muhammadiyah
                                             Status tanah: waqaf dibeli
                                             Luas Tanah : 1965 m2
12.   Status Bangunan                  : Milik sendiri (Yayasan)
13.   Luas Bangunan                    : 792 m2
14.   Data Siswa dalam tiga tahun terakhir

TAHUN
AJARAN
KELAS 1
KELAS 2
KELAS 3
JUMLAH
(KELAS 1+2+3)
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
2011/2012
25
1
22
1
23
1
70
3
2012/2013
34
2
29
1
19
1
82
4
2013/2014
38
2
35
2
32
2
105
6
2014/2015
34
2
41
2
29
2
104
6

15.   Data Sarana Prasarana
No
Jenis Prasarana
Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1
Ruang Kelas
6
2
4
2

2
2
Perpustakaan
1
1




3
Ruang Labor IPA
1
1




4
Ruang Labor Biologi






5
Ruang Labor Fisika






6
Ruang Labor Kimia






7
Ruang Labor Komputer
1
1




8
Ruang Labor Bahasa






9
Ruang Pimpinan
1
1




10
Ruang Guru
1
1




11
Ruang Tata Usaha
1
1




12
Ruang Konseling






13
Tempat Ibadah
1
1




14
Ruang UKS
1
1




15
Jamban
7
7




16
Gudang
1

1


1
17
Ruang Sirkulasi






18
Tempat Olahraga






19
Ruang Organisasi Kesiswaan






20
Ruang Lainnya







16.   Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (data terlampir)

NO
KETERANGAN
JUMLAH
Pendidik
1
Guru PNS yang diperbantukan tetap
2
2
Guru Tetap Yayasan
13
3
Guru Honorer
3
4
Guru Tidak Tetap

Tenaga Kependidikan
1
Tenaga Administrasi
1
2





Mengenal HR Rasuna Said

Written By Anonim on Minggu, 02 September 2012 | 01.57

“Pintu menuju kemerdekaan sudah terbuka, dan kami berharap kalian mengabarkannya kepada seluruh kawan dan kenalan. Kami semua punya satu tujuan. Memperjuangkan hak kami, yakni membentuk Indonesia yang merdeka dan bebas dari jajahan asing,” kata Rasuna dalam sebuah aksi menentang penjajahan. Ketegasan Rasuna harus dibayar mahal. Bersama rekannya, Rasimah Ismail, dia ditangkap dan dipenjarakan di Semarang.

Hajjah Rangkayo Rasuna Said adalah sosok pendidik, wartawan dan politisi ulung. Dia lahir dari keluarga keturunan bangsawan Minang di Maninjau, Sumatera Barat pada 14 September 1910.

Pendidikan Rasuna kecil dimulai di pesantren Ar Rasyidiyah sebagai satu-satunya murid perempuan. Saat kelas 5, dia mulai mengajar untuk anak-anak dari kelas lebih rendah. Berpindah-pindah guru, Rasuna terus belajar, juga belajar teknik pidato. Pidato Rasuna dikenal “laksana petir di siang hari”.

Rasuna masih berusia 16 tahun saat bergabung di organisasi politik pertamanya, Sarekat Rakyat — sebuah organisasi yang juga dimotori Tan Malaka. Dia juga tak melupakan gairah pertamanya: mengajar.

Rasuna mendirikan sekolah “Menjesal” di Sumatera Barat, sekolah kelas rendah di Padang dan sekolah khusus putri di Bukittinggi. Para murid di sekolahnya diajarkan pentingnya kesadaran politik rakyat.

Dari Sarekat Rakyat, Rasuna berpindah ke Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), yang tumbuh dengan cepat di Sumatera Barat dengan 10 ribu anggota di 160 cabang. Partai ini populer karena tak takut mengawinkan politik dan agama. Rasuna menjadi salah satu tokoh perempuan paling menonjol di sini. Secara blak-blakan dia mengajak rakyat menuju perjuangan Indonesia merdeka.

Rasuna juga menemukan minat baru menjadi wartawan dan menerbitkan majalah Menara Putri. Gaya penulisannya blak-blakan dengan semboyan “Ini dadaku, mana dadamu.”

Majalah ini menyebarkan ide mengenai perempuan dan segala permasalahannya. Dia meyakinkan pembaca, perempuan punya peran yang sama dalam penjuangan kemerdekaan. Perempuan juga punya hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perempuan juga berhak mendapatkan pendidikan, jaminan ekonomi dan memiliki tempat dalam dunia politik.

Karier politik membawa Rasuna hijrah ke Jakarta. Setelah proklamasi kemerdekaan, Rasuna menjadi anggota Dewan Perwakilan Sumatera Barat. Dia juga anggota Dewan Pertimbangan Agung yang memberikan saran pada Presiden Soekarno.

Dia dikenang sebagai aktivis perempuan pertama yang memperjuangkan hak-hak politik perempuan. Menurutnya, politik bukan hanya milik laki-laki. Politik tak bisa dipisahkan dari peran serta perempuan.



HR Rasuna Said (Hajjah Rangkayo Rasuna Said) seorang orator, pejuang (srikandi) kemerdekaan Indonesia. Pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910 dan wafat di Jakarta, 2 November 1965 dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Seorang puteri terbaik bangsa yang tak hanya sekadar memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita.

HR Rasuna Said diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974. Selain itu, sebagai penghormatan atas perjuangannya, namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan protokol di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, termasuk bagian segi tiga emas Jakarta.

Dia pejuang yang berpandangan luas dan berkemauan keras. Sejak muda berjuang melalui Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang. Kemudian aktif sebagai anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI). Dia seorang orator yang sering kali mengecam tajam kekejaman dan ketidakadilan pemerintah Belanda. Dia tak gentar kendati akibatnya harus ditangkap ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.

Ketika pendudukan Jepang, Hajjah Rangkayo Rasuna Said ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang. Organisasi ini pun kemudian dibubarkan oleh Pemerintah Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dia aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat. Kemudian terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS). Tahun 1959, kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung sampai akhir hayatnya 1965. 

Nama         : Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Lahir           : Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910
Meninggal : Jakarta, 2 November 1965
Agama       : Islam
Jab. Akhir  : Anggota DPA
Anak          :
Auda Zaschkya Duski (putri)
Cucu          :
Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh. Ibrahim, Moh. Yusuf, Rommel Abdillah dan Natasha Quratul’Ain.
Perjuangan:
- Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang
- Anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
- Orator, ditangkap dan dipenjara Belanda di Semarang, 1932
- Ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang
- Anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR   RIS).
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1959-1965.
Penghargaan:

Pahlawan Nasional (Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974).

Pengunjung

Rekening Donasi



 
Copyright © 2012. Website Resmi MTs Muhammadiyah Sungai Batang - All Rights Reserved
Jl Lingkar Maninjau Km 5.5 Muaro Pauah Nagari Sungai Batang
Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam 26472
Support : Ranah Maninjau
Created by MPS